TP PKK Kabupaten Purbalingga Studi Pembelajaran ke Desa Waturejo
PURBALINGGA, INFO – Rombongan Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Purbalingga melakukan studi pembelajaran ke Desa Waturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Dipilihnya Desa Waturejo sendiri karena desa ini merupakan desa wisata berbasis PKK yang pertama ada di Indonesia.
“Semoga kita bisa silaturahmi dan ngangsu kawruh yang ada di Desa Waturejo,” kata Wakil Ketua 1 TP PKK Kabupaten Purbalingga, Ny. Annas Sumarjo saat melakukan Studi Pembelajaran TP PKK Kabupaten Purbalingga di Balai Desa Waturejo, Senin (25/11).
Maksud dan tujuan diadakannya studi pembelajaran ini untuk menggali ilmu terkait pengelolaan Desa Waturejo sehingga bisa dijadikan sebagai desa wisata berbasis PKK. Sehingga dengan pembelajaran ini dapat meningkatkan kegiatan TP PKK Purbalingga agar dapat membuat berbagai kegiatan yang lebih inovatif.
“Tidak hanya sekadar pembelajaran tapi juga berbagai kegiatan yang positif di Desa Waturejo dapat diaplikasikan di Kabupaten Purbalingga,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang, Suwaji menyampaikan apresiasinya karena sudah menjadikan Desa Waturejo sebagai studi pembelajaran. Menurutnya, dalam rangka geliat wisata Desa Waturejo sebagai wisata berbasis PKK yang sudah berkembang terus meningkatkan pengelolaannya.
“Desa wisata berbasis PKK ini dilaunching oleh Bupati Malang pada tanggal 28 Juli 2018,” jelas Suwaji.
Sedangkan Ketua TP PKK Desa Waturejo, Sunariyati menjelaskan berbagai kegiatan inovatif yang ada di Desa Waturejo sebagai titik kunjungan wisata meliputi rumah anyaman, rumah galeri, rumah anggrek, rumah sehat, pengrajin biting, pasar desa UMKM, green house, dan rumah cobek. Selain itu juga ada Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), Gazebo, dan rumah produksi yang ditawarkan untuk para wisatawan yang berkunjung.
“Ada tiga paket wisata yang kami sediakan untuk para pengunjung dengan trip yang berbeda. Di tiap perjalanannya pengunjung bisa menikmati lima sampai sepuluh titik untuk kunjungan wisata,” terang Sunariyati. (PI-7)