Pendidik Tak Boleh Menghukum Siswa

DSC_2206

PURBALINGGA, HUMAS – Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto meminta para pendidik dan insan pendidikan tidak menghukum siswanya untuk tujuan pendisiplinan diri. Para guru diminta mendidik siswanya dengan lemah lembut dan penuh kasih saying, agar bangsa Indonesia tetap terkenal sebagai bangsa yang baik budi tidak berubah menjadi bangsa yang tidak baik budi.

“Apapun alasanya,menghukum anak tidaklah mengedukasi. Bahkan bila pada masa anak-anak sering dihukum, akhirnya saat ia besar akan menjadi anak yang pendendam dan menjadi orang pemarah,” ujar Sukento saat membuka gelar Senam Ceria dan Tari Massal Anak di Stadion Goentoer Darjono, Sabtu (13/12).

Senam Ceria dan Tari Massal Anak diikuti ribuan anak TK/RA/BA dari berbagai lembaga pendidikan anak usia dini di kabupaten Purbalingga. Acara itu, sekaligus sebagai kegiatan menyongsong peringatan Hari Jadi ke 184 kabupaten Purbalingga. Bupati Sukento beserta Bunda PAUD Erna Sukento, Wabup Tasdi dan Wakil Ketua TP PKK Erni Tasdi serta jajaran Dinas Pendidikan terlihat ikut berbaur mengikuti senam Irama Ceria II dan tari massal Gundul Gundul Pacul.

Dikatakan Sukento, meyitir hasil penelitian Yayasan Gugah Nurani Indonesia, bahwa di Indonesia terdapat 58 persen guru tidak mengetahui hak anak. Kemudian 83 persen guru menganggap hukuman adalah bentuk pendisiplinan anak disekolah. Tetapi uniknya, 91 persen siswa masih menginginkan adanya hukuman namun tanpa kekerasan.

“Mudah-mudahan ini bukan di Purbalingga. Sehingga anak-anak didik kita akan bias menjadi murid emas yang akan menjadi penerus perjuangan kita,” tandasnya.

Ketua Panitia, Siti Ummaroh menuturkan, kegiatan yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Taman Kanak Kanak Indonesia (IGTKI) PGRI kabupaten Purbalingga dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, cerdas, berilmu, cakap, mandiri dan kreatif sehingga mampu menjadi masyarakat yang demokratis dan bermartabat.

“Kegiatan ini juga untuk meningkatkan mutu di PAUD melalui kegiatan motoric kasar anak yakni senam dan tari. Juga untuk menjalis persaudaraan seluruh pendidik PAUD,” jelasnya. (Hardiyanto)

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *